Survey

Tuesday, August 30, 2016

Desainer Australia Sambut Baik Pencabutan Larangan Burkini di Prancis

DESAINER burkini Australia Aheda Zanetti telah menyambut baik putusan pengadilan administratif Prancis untuk membatalkan larangan burkini. Tetapi,  dia mengatakan perjuangan masih diperlukan agar burkini diterima penuh.
“Keputusan pengadilan untuk mencabut larangan tersebut memberikan kita beberapa waktu untuk mendidik masyarakat,” Zanetti mengatakan kepada Anadolu Agencymelalui telepon dari Sydney, pada Sabtu (27/8/2016) malam.

“Akhirnya pihak berwenang Prancis telah menyadari bahwa baju renang burkini tidak mewakili apa-apa, kecuali bahwa seorang wanita memilih untuk menjadi sedikit sederhana dan ingin berenang. Akhirnya mereka telah mendengarkan kami,” paparnya.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls telah mengklaim bahwa Prancis berada dalam “pertempuran budaya”. Menurutnya baju renang tertutup melambangkan perbudakan perempuan.
Namun ini dibantah oleh Zenetti. “Omong kosong,” kata Zanetti.
“Memperbudak pemakainya dengan menghapus kebebasan memilih, itulah perbudakan,” katanya.
Burkini dirancang sebagai pakaian yang sesuai dengan orang yang sederhana, atau seseorang yang memiliki masalah kulit, atau seorang ibu baru yang tidak ingin memakai bikini.
“Saya ingin memberikan kebebasan memilih bagi perempuan, fleksibilitas dan keyakinan yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi dalam setiap jenis kegiatan olahraga yang mereka inginkan,” katanya.
“Burkini mewakili pemakainya, yang bisa menjadi seorang wanita, bukan hanya wanita Muslim, yang memiliki keinginan untuk kesopanan dan menutup aurat.”
Awal pekan ini foto-foto polisi bersenjata memerintahkan seorang wanita Muslim membuka burkininya di sebuah pantai di kota Prancis telah beredar di media sosial. []

No comments:

Post a Comment

silakan tinggal komentar atau kirim ke muhammad.akbar288@gmail.com

Total Pageviews