Survey

Sunday, January 8, 2017

Fotonya jadi viral di media sosial, ini tanggapan Dedi Mulyadi


Fotonya jadi viral di media sosial, ini tanggapan Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi bahan perbincangan setelah akun media sosial miliknya mem-posting dirinya ketika menasehati seorang siswi tengah mengendarai sepeda motor dengan pakaian yang tidak sesuai. 

Yang menjadi perbincangan ialah karena dalam foto itu Dedi terlihat seperti sedang memegang paha siswi yang masih duduk di bangku kelas dua salah satu SMP di Purwakarta tersebut. Lalu apa tanggapan dan penjelasan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi perihal itu ?

Dedi menjelaskan awal mula foto itu yang diambil saat dirinya beserta pejabat Disdikpora, Guru, dan Kepala Desa, termasuk para wartawan media cetak, online, dan televisi akan melihat aktifitas pelajar yang tengah membantu orang tuanya di daerah Kampung Cimanglid, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Selasa (29/11).
Kata Dedi, ketika itu dirinya tengah berjalan kaki di perkampungan, tiba-tiba melaju sepeda motor jenis scooter matic yang ternyata dikendarai oleh seorang perempuan berkerudung berusia muda tanpa memakai helm. Belakangan diketahui jika dia adalah salah seorang siswi yang bersekolah di SMPN daerah Kecamatan Sukatani.

Politikus Partai Golkar itu pun langsun memberhentikannya. Saat motor berhenti secara spontan siswi tersebut langsung mengamankan kunci motornya karena takut disita oleh Dedi. Namun secara tiba - tiba gadis belia itu menangis.

Bukan tanpa alasan, dia mengamankan kunci dan menangis lantaran tahu Dedi yang sudah sering memergoki pelajar bermotor akan membawa motor tersebut ke rumah dinasnya dan baru boleh diambil oleh orang tuanya.

Saat ditanya oleh Dedi nama dan asal sekolah siswi tersebut tetap diam dan menangis. Karena tak kunjung menjawab Dedi pun meminta warga setempat untuk memanggilkan orang tua sang anak. Namun warga pun tidak mengenali anak tersebut.

Sambil menuggu orang tua siswi tersebut Dedi sempat menceramahinya. Pasalnya di hari itu, Selasa 29 Oktober pagi, seharusnya seluruh pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta menghabiskan waktu bersama orang tua atau wali untuk mengikutinya beraktifitas.

Tidak hanya itu Dedi pun mengomentari pakaian sang gadis yang dirasa kurang pantas. Saat itu sang anak mengenakan kerudung namun memakai celana jeans ketat dengan model bolong - bolong.

"Kemarin itu tidak ada maksud atau sengaja memagang paha anak itu. Hanya tujuan saya menunjukan pada guru dan kepala dinas pendidikan yang datang bahwa selain anak itu salah karena memakai motor karena masih dibawah umur, juga pakaiannya tidak sesuai antara kerudung dan celana sobek," kata Dedi di Bale Paseban Purwakarta, Rabu (30/11).

Dedi mengatakan, sebagai kepala daerah dia memiliki tanggung jawab untuk mengubah pola pikir dan moral pelajar dengan menempatkan para pelajar sama seperti anaknya sendiri. "Kalau pun itu dianggap postingan saya tidak baik, saya mohon maaf," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemkab Purwakarta bersama Polres Purwakarta gencar memburu pelajar yang menggunakan kendaraan ke sekolah mau pun di luar sekolah. Bukan hanya sanksi tilang saja yang didapat, tapi pelajar juga terancam tidak naik kelas hingga dikeluarkan di sekolah.

Bupati Dedi sendiri sudah sering 'merazia' pelajar yang menggunakan motor seperti saat olahraga hingga kunjungan ke desa. Bagi pelajar yang terazia oleh Dedi, biasanya akan didata dan motornya langsung dibawa ke rumah dinas. Motor baru bisa dikembalikan setelah pelajar tersebut membawa orang tuanya ke rumah dinas untuk mendapat arahan langsung dari Dedi.

Semenjak aturan itu diberlakukan hingga saat ini jumlah pelajar yang membawa kendaraan ke sekolah terus menurun bahkan nihil. Padahal sebelumnya dari satu hari razia sedikitnya 50-75 pelajar terjaring mendapat tilang dari polisi dan teguran dari pihak ke sekolah.

No comments:

Post a Comment

silakan tinggal komentar atau kirim ke muhammad.akbar288@gmail.com

Total Pageviews